Desain Grafis
Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan,
ruang, dan gambar. Bidang ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Desain Grafis berasal
dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata desain berarti proses atau
perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang.
Sedangkan grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak.
Jadi dengan demikian desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata,
gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus
dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga
mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang
gambar. Ilmu desain grafis mencakup seni visual, tipografi, tata letak dan
desain interaksi.
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti
buku, majalah, dan brosur. Perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan
dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau
desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan
pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain
lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain
lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis,
ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual.
Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm),
tekanan (emphasis), proporsi (proportion) dan kesatuan (unity), kemudian
membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Animasi
Kata “animasi” itu sendiri berasal dari kata dalam
khasanah bahasa Inggris abad pertengahan (1375–1425). Kata dalam Middle English, “animat” dan kata Latin,
“animātus” dianggap memiliki kaitan dengan “animasi”. Kata ini berasosiasi
dengan makna “terisi dengan napas atau udara, dipercepat, bergerak (bentuk lain
dari kata kerja bahasa Latin, animāre).
Sesuai asal katanya, animasi merupakan suatu proses penciptaan gerakan
yang kontinu, dan melibatkan ilusi perubahan bentuk. Cara membuat ilusi ini
adalah dengan menggunakan gambar statis yang dibuat sedemikian rupa agar
menampilkan sebuah sekuens atau rangkaian yang urut. Makin halus animasi, makin
banyak gambar statis yang harus dibuat oleh sang pembuat, yang biasa disebut
dengan Animator.
Animasi bisa direkam di media analog, seperti buku, film gambar bergerak,
rekaman video atau di media digital, termasuk sejumlah format, seperti GIF
animasi, animasi Flash atau video digital. Untuk menampilkannya, diperlukan
perangkat seperti komputer, proyektor atau kamera digital atau smartphone.
Metode-metode pembuatan animasi mencakup metode pembuatan animasi
tradisional dan metode-metode yang melibatkan animasi gerakan objek dua dan
tiga dimensi seperti potongan-potongan kertas, boneka dan sosok dari tanah
liat. Gambar-gambar ini disajikan dalam kecepatan pergantian yang relatif
cepat. Biasanya kecepatan pergantian itu mencapai 24, 25 hingga 30 frame per detiknya.
Animasi dibentuk melalui simulasi gerakan yang dibuat dengan memutar
serangkaian gambar atau frame.
Kartun-kartun di televisi merupakan salah satu jenis animasi.
Unsur-Unsuer Desain Grafis
Sebuah garis
adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin
yang lainnya. Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse
dalam komputer dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah
kedalaman (depth), dan hanya memiliki ketebalan dan panjang,
oleh sebab itu garis sering dimaknai sebagai elemen satu dimensi. Bentuk garis
memiliki banyak variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat memaknai
penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:
- Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya digunakan sebagai simbol formalitas.
- Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan luwes.
- Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
- Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
- Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
- Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
- Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik perhatian.
Bidang atau
biasanya juga disebut shape merupakan segala bentuk apapun
yang memiliki dimensi tinggi dan lebar bidang dapat berupa bentuk-bentuk
geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat, elips, setengah lingkaran,
dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris
memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris memiliki kesan yang
lebih dinamis dan tidak formal.
Dalam desain
grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa
disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang
berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering
digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur
sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam
desain grafis juga biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering
kita sebut background desain.
4. Ruang (Space)
Ruang atau
space merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya, yang
pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika
desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara
elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong
dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan
tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain.
Ukuran
adalah unsur lain dalam desain grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu
objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan objek manakah yang kita
mau tonjolkan karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan
dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek
desain sehingga orang akan tahu skala prioritas objek yang akan dilihat
terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya, misalnya saja untuk ukuran suatu
judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.
Warna adalah
elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling utama.
Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra,
keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk
penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan
kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis.
Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi
penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya.
Warna
memiliki karakteristik, kegunaan, dan makna masing-masing. Dalam seni rupa,
warna dibagi kedalam 3 dimensi, yaitu:
- Dimensi Pertama: Hue
- Dimensi Kedua: Value
- Dimensi Ketiga: Intensity